Kamis, 04 Juli 2013

Tragedi Malam Musim Panas Di Tahun Ganjil


Beberapa hari belakangan ini malam-malam semakin terasa sepi. Tidak ada pertandingan sepakbola. Tidak ada orang-orang yang berteriak memecah kesunyian malam. Tidak ada yang rela begadangan hanya untuk duduk manis di depan televisi pos hansip di kampung-kampung atau warung kopi pinggir jalan.

Tidak ada satu hal pun yang mampu membuat jumlah maling berkurang selain sepakbola. Kebanyakan orang di negeri ini ikhlas tidur sampai larut (bahkan cenderung subuh) hanya untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding, atau karena berjudi sepakbola semata. Mereka tidak peduli nantinya harus bangun sepagi mungkin supaya tidak terlambat pergi ke kantor, belum lagi harus menerjang kondisi lalu lintas yang macet. Dan jika terlambat sampai di kantor, resiko disemprot oleh atasan yang galak sangatlah besar.

Jumlah maling yang menurun berbanding lurus dengan jumlah pegawai yang dipecat. Ya, sepakbola sudah menjadi candu untuk beberapa orang. Bak narkoba dengan zat adiktif kelas 1, sepakbola tak mampu membuat kita berhenti untuk menjadi penikmatnya Semakin ingin berhenti, kita akan semakin terjerumus ke dalamnya. Percaya atau tidak, hal ini terjadi pada saya.

Yang menjadi persoalan serius adalah ketika tayangan sepakbola berhenti ditayangkan di televisi. Sekarang-sekarang ini, contohnya. Sepakbola saat ini sedang rehat alias break liburan. Beberapa pelatih dan juga bintang sepakbola sedang memanfaatkan liburan musim panas dengan sebaik-baiknya. John Terry misalnya, ia tertangkap kamera sedang berjemur di bawah sinar matahari di sebuah pantai di Portugal. Sayang mantan kapten timnas Inggris ini membuat para paparazzi kecewa, ia membawa istrinya sendiri.

Khusus untuk para pemain Liga Inggris dengan predikat liga yang memiliki jadwal terpadat di dunia, liburan panjang seperti ini pastinya sangat ditunggu-tunggu oleh mereka. Hampir semua bintang Liga Inggris meninggalkan negeri Ratu Elizabeth itu untuk mengelilingi dunia demi me-refresh otak. Namun sayangnya liburan musim panas kali ini tidak berlaku bagi para pemain yang ikut membela negaranya di Confederation Cup seperti Luis Suarez, David Luiz, dan Fernando Torres.

Musim panas tahun ini kita hanya disuguhkan turnamen kelas pemanasan seperti Confederation Cup. Turnamen serius hanyalah turnamen para berondong seperti Euro U-21 atau World Cup U-20. Turnamen-turnamen seperti itu tentu saja sepi peminat. Mungkin hanya Confederation Cup yang lumayan mendapatkan perhatian lebih, tahun ini jumlah penonton memang meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2009 atau tahun-tahun sebelumnya.

Musim panas di tahun ganjil tentunya berbanding terbalik dengan musim panas di tahun genap. Hanya di musim panas di tahun genap kita akan bergantian dihibur oleh turnamen kelas dunia seperti World Cup dan Euro. Semua orang di seluruh dunia pun bahkan tampak larut, seolah tak mau ketinggalan dalam euforia dua pesta olahraga tersebut.

Entah mengapa, terasa ganjil memang menyaksikan turnamen besar di liburan musim panas di tahun ganjil. Dan untuk membuat kalian semua semakin bingung, Olimpiade juga dilangsungkan di tahun genap, bukan di tahun ganjil. And I really don’t know why.

Tragis!

Source: www.bolatotal.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar