Rabu, 28 Desember 2011

The Most Controversial Player Of The Year 2011



Ingin tahu siapa saja lima pemain paling kontroversial di Premier League di tahun 2011? 

Tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2011, dan sebentar lagi akan memasuki tahun yang baru. Jika melihat ke belakang sepanjang tahun ini, terjadi berbagai macam kejadian unik dan kontroversial yang terjadi di lapangan sepak bola, khusunya di Liga Inggris.

Diantara banyaknya kejadian kontroversial yang terjadi sepanjang tahun ini, Supersoccer berusaha untuk memilih lima orang pemain Premier League yang paling kontroversial di tahun 2011. Siapa saja mereka? Berikut nama-nama lima pemain tersebut, mulai dari peringkat paling akhir.
5.       John Terry


Kapten Chelsea ini tampaknya tak pernah lepas dari hal-hal kontroversial. Setelah diketahui mempunyai affair dengan mantan pacar Wayne Bridge - yang merupakan mantan rekan setimnya - Terry menjadi bulan-bulanan media. Ia bahkan sempat dicopot dari jabatan kapten timnas Inggris karena tekanan bertubi-tubi yang datang padanya, sampai akhirnya jabatan tersebut dikembalikan lagi oleh Fabio Capello kepadanya karena penampilannya yang cukup stabil di dalam lapangan.

Tahun ini, Terry kembali tersandung kasus. Namun kali ini kasusnya bukan masalah asmara, melainkan kasus rasial. Ia diduga melakukan perkataan yang menghina Anton Ferdinand, saat Chelsea berhadapan dengan QPR, pada Oktober silam. Tak hanya harus berurusan dengan pihak FA, Terry bahkan harus berhadapan dengan pihak kepolisian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Kasus ini akan disidangkan di pengadilan negeri setempat, pada Februari mendatang.

4.       Joey Barton



Joey Barton mungkin adalah satu-satunya pemain paling vokal yang sering mengkritik - hal yang jarang terjadi - klubnya sendiri. Ia sering menyerang klubnya - ketika masih berada di Newcastle - melalui akun Twitter-nya. Mulai dari kebijakan transfer klub, sampai hal-hal lainnya. Sang pemilik, para petinggi klub, bahkan pelatih, tak lepas dari kritikan Barton. Barton sempat ’dibuang’ dari skuad, ketika ia dilarang berlatih dengan rekan-rekan timnya karena komentar-komentar pedasnya yang membuat para petinggi klub mulai gerah dan ingin segera menjualnya.

Awalnya ia sempat dimainkan pada laga perdana Newcastle saat menghadapi Arsenal, dimana ia membuat keributan pada pertandingan tersebut, yang mengakibatkan dua pemain Arsenal mendapatkan kartu merah. Namun sebelum bursa transfer ditutup, ia akhirnya dijual juga ke QPR. Dan apakah setelah berpindah klub ia berhenti menyerang Newcastle? Tidak.


3.       Luis Suarez



Satu lagi pemain yang terlibat dengan kasus rasial, Suarez terbukti bersalah dalam penyelidikan atas perkataannya pada Patrice Evra di pertandingan antara Liverpool kontra Manchester United pada Oktober silam. Ia bahkan telah dijatuhkan hukuman oleh pihak FA, yaitu denda 40 ribu Pounds dan dilarang bertanding selama delapan pertandingan. Hukuman tersebut tampaknya adalah hukuman yang cukup berat bagi Suarez dan Liverpool tentunya, karena bukan rahasia lagi bahwa Suarez adalah salah satu pemain kunci Kenny Dalglish di lini depan The Reds.

Meski banyak yang mencerca tindakannya tersebut, tak sedikit pula yang mendukung Suarez. Mulai dari rekan-rekan senegaranya yang beromba-lomba memberikan komentar, sampai rekan-rekannya yang ada di Liverpool. Bahkan para pemain Liverpool sempat menggunakan kaos bergambar dan bertuliskan Suarez sebelum pertandingan, sebagai bentuk dukungan penuh untuk pemain timnas Uruguay tersebut.

2.       Carlos Tevez



Pemain yang sempat menjadi perbincangan hangat di dunia sepak bola beberapa waktu lalu, nama Tevez tiba-tiba menjadi topik yang cukup menarik untuk diperbincangkan. Tevez tak pernah lepas dari hal-hal yang berbau kontroversial, perlahan ia berubah dari orang dihormati di dunia sepak bola sebagai orang yang paling dibenci. Awalnya, bergabung dengan Manchester City dari Manchester United saja adalah sesuatu yang sulit diterima dengan akal sehat. Dan setelah mengaku bahagia di Etihad Stadium, mantan kapten City itu berkali-kali menyatakan ingin hengkang dari Manchester.

Dan kejadian paling konyol dan paling kontroversial yang dilakukannya adalah ketika menolak dimainkan pada pertandingan Liga Champion saat timnya menghadapi Bayern Munich di Allianz Arena. Ketika timnya sedang tertinggal 2-0 atas tuan rumah, Roberto Mancini memintanya untuk bersiap-siap untuk melakukan pemanasan.  Tapi apa yang terjadi? Ia menolak untuk diturunkan. Hal ini membuat sang pelatih berang, dan berjanji tak akan pernah memainkan Tevez selama ia masih melatih di City. Saat ini, nasibnya pun tidak jelas. Beberapa klub yang berusaha menampungnya pun tampak kesulitan untuk mendapatkannya, karena tak ada yang mampu membayar gajinya yang sangat mahal di City.

1.       Mario Balotelli



Dan inilah dia jawara kita, pemain paling kontroversial di tahun 2011. Nama Balotelli tiba-tiba menjadi nama yang paling disorot di dunia sepak bola, bukan hanya karena aksinya di dalam lapangan, tapi juga di luar lapangan. Ia bisa dipuji hari ini, namun bisa melakukan tindakan bodoh di hari berikutnya. Kelakuannya yang aneh bin ajaib, membuatnya menjadi sosok yang unik. Ia adalah wujud dari entertainer sejati yang ada di dunia sepak bola saat ini.

Selebrasi yang aneh pasca mencetak gol, diusir dari lapangan karena mendapatkan dua kartu kuning dalam waktu enam menit, adalah hal-hal aneh yang dilakukannya di dalam lapangan. Di luar lapangan, kelakuannya pun tak kalah hebohnya. Menyalakan petasan di dalam kamar mandi di rumahnya yang mengakibatkan kebakaran, memberikan uang 1000 Pounds secara cuma-cuma pada seorang pengemis yang ditemuinya di jalan, sampai terlibat dalam jaringan mafia. Tak hanya itu, ia bahkan terlibat baku hantam dengan dua rekan timnya, yaitu Jerome Boateng dan Micah Richards. Dengan bakat yang dimilikinya, sebenarnya ia punya kemampuan untuk menjadi pemain terbaik dunia layaknya Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo. Sebenarnya.

*Artikel ini adalah milik pribadi yang dibuat untuk Super Soccer dengan judul asli: Lima Pemain Premier League Paling Kontroversial Di Tahun 2011*


Source: www.supersoccer.co.id 

Kamis, 22 Desember 2011

The Man Between You And Your Boyfriend (Part 1)


Judul di atas sebenarnya kepanjangan, kalo disingkat jadinya 'selingkuhan'. Topik ini sebenarnya udah pernah gue bahas di Twitter, tapi gak ada salahnya kalo gue tulis ulang, dalam bentuk cerita dan dengan lebih detail pastinya.

Gue akan cerita tentang seseorang yang gue kenal baik, tentang seorang cowok single yang menurut gue cukup berpengalaman dalam hal percintaan. Mike namanya, seorang pemuda keturunan Manado yang hidup berkecukupan di ibukota. Berkecukupan di sini bukan berkecukupan yang berarti kaya yah, tapi hidup cukup untuk dirinya sendiri. :p

Dilihat dari fisiknya, Mike bukanlah seorang yang tampan. Ia biasa saja, namun kulitnya yang sedikit sawo matang membuat dirinya terlihat manis di mata kaum hawa. Ya rata-rata lah ya untuk ukuran seorang laki-laki, tidak ganteng dan tidak jelek-jelek amat.

Mike hidup sederhana, gak suka dugem, gak suka belanja-belanja, dan gak suka foya-foya. Setiap hari hanya sibuk kerja dan terkadang suka mencuri waktu untuk berolahraga. Ia adalah orang yang suka menyibukkan dirinya sendiri, mungkin hal itu dilakukannya supaya gak selalu terlarut mikirin urusan cintanya yang sudah lama hilang entah kemana. Kalo gak sibuk kerja dan berolahraga, waktunya ia habiskan untuk berkumpul bersama teman-temannya atau hanya tidur dan berdiam seharian di rumah.

Singkat kata singkat cerita, melalui seorang teman ia berkenalan dengan seorang wanita bernama Deswita. Seorang mojang priangan asal tanah Sunda yang berdomisili di kota Bandung. Deswita adalah anak yang cantik, namun satu hal yang paling menarik darinya adalah ia adalah anak yang pintar. Ia adalah seorang mahasiswi Magister Hukum dari sebuah universitas ternama di sana, yang terkadang berprofesi sebagai seorang asisten dosen.

Deswita sudah mempunyai seorang pacar, kebetulan pacarnya juga berdomisili di kota yang sama dengannya. Dan dengan bantuan teknologi bernama BlackBerry, proses perkenalan antara Mike dan Deswita pun semakin dalam.Sampai keduanya sampai pada titik 'tertartik satu sama lain', namun terbentur dengan status Deswita yang sudah mempunyai kekasih.

Hubungan saling menyayangi itu mereka jalani sekian lama, sampai pada akhirnya mereka sama-sama jatuh cinta (dari yang gue liat sih mereka sama-sama cinta yah, gatau deh aslinya kaya gimana). Mike bahkan pernah beberapa kali datang mengunjungi kota Bandung, begitupun juga sebaliknya, untuk bisa sekedar bertemu dan ngobrol bareng.

Mike dan Deswita akhirnya sama-sama mengaku bahwa mereka mencintai satu sama lain, tapi Deswita tampaknya gak bisa gitu aja mutusin pacarnya (gue gak kenal siapa nama pacarnya, sebut aja Andi lah ya). Awalnya Mike hanya mengagumi Deswita, ia tahu bahwa sosok yang dikaguminya itu sudah mempunyai kekasih hati. Awalnya ia tak bermaksud mengganggu hubungan Deswita, namun lama-kelamaan rasa kagum itu berubah drastis menjadi rasa takut kehilangan. Tiba-tiba Mike ingin memiliki Deswita sepenuhnya, ini berarti Deswita berada di persimpangan jalan. Ia harus memilih salah satu diantara Mike dan Andi.

To Be Continue..

Sabtu, 10 Desember 2011

Jose Mourinho vs Pep Guardiola


Apa jadinya jika dua tim raksasa yang menjadi musuh bebuyutan bertemu? Perang!

Ya, laga El Clasico jilid 1 yang akan dihelat di Santiago Bernabeu ini layaknya sebuah peperangan antara dua kekuatan besar di Spanyol. Dan dalam setiap peperangan, biasanya faktor apa yang paling penting? Taktik!
 
Nama Jose Mourinho dan Pep Guardiola adalah dua nama besar dibalik bentrokan antara Real Madrid dan Barcelona, ya karena keduanya adalah pelatih masing-masing tim yang akan beradu taktik untuk saling mengalahkan dan membuktikan diri sebagai yang terbaik di Spanyol.
 
Siapa yang tak kenal dengan Mourinho? Pelatih bertangan dingin yang bisa dibilang sukses dalam meramu timnya dimanapun ia berada. Meski sering melakukan hal-hal yang berbau kontroversial, Mourinho adalah faktor utama mengapa El Real tampil dominan musim ini dan masih duduk di puncak klasemen La Liga.

Sedangkan Guardiola seperti sudah menjadi nyawa untuk Barcelona, dimana ia mampu membawa Barcelona sampai ke level puncak dan sulit dikalahkan dalam beberapa tahun terakhir baik di level domestik maupun Eropa.

Dari segi prestasi, yang diciptakan Mourinho di Madrid mungkin tak sementereng prestasi yang dicetak Guardiola. Ia baru memepersembahkan Copa del Rey bagi tim ibukota, dan sedang mengincar juara liga pertamanya sebagai pelatih musim ini. Hal itu mungkin masih wajar, karena musim ini adalah tahun keduanya melatih Madrid.

Selain pernah memenangkan Copa del Rey pada tahun 2009, Guardiola membawa Barcelona menjadi jawara Liga Spanyol selama tiga tahun belakangan. Memenangkan Supercopa de Espana di tiga tahun yang sama, memenangkan dua trofi Liga Champion pada 2009 dan 2011, memenangkan UEFA Super Cup di dua tahun yang sama, dan pernah memenangkan FIFA World Cup pada 2009 silam. Semua itu didapatnya sejak naik menjadi pelatih utama Barcelona, pada 2008 silam.

Dari sejarah pertemuan, Barcelona tak pernah kalah di Santiago Bernabeu. Hal ini mungkin bisa menjadi acuan bagi Lionel Messi cs. untuk bisa membawa pulang poin dari sana. Sayangnya Madrid saat ini sedang dalam performa terbaik, tak terkalahkan di 15 pertandingan terakhir di semua kompetisi.

Kemungkinan Madrid akan mengandalkan serangan balik dengan mengadopsi formasi 4-2-3-1, sedangkan Barcelona masih pakem dengan formasi 4-3-3 dengan mendominasi penguasaan bola.

Siapa yang punya taktik terbaik pada El Clasico jilid 1 musim ini? Mourinho atau Guardiola? Yang pasti laga nanti akan berlangsung ketat seperti biasanya. Hujan kartu kuning – dan mungkin kartu merah – bisa tersaji pada pertandingan nanti. Panas.

*Artikel ini adalah milik pribadi yang dibuat untuk Super Soccer dengan judul asli: Jose Mourinho vs Pep Guardiola*


Source: www.supersoccer.co.id

Kamis, 08 Desember 2011

The Reasons Why

Entah postingan ini sebenarnya perlu atau enggak, penting atau enggak, tapi gue bodo amat dan tetap bertekad untuk menjelaskan dengan detail kenapa akhirnya gue memutuskan untuk 'ikut-ikutan' nge-blog.

Postingan ini adalah penjelasan dan keterangan dari alasan kenapa gue resmi menjadi blogger seperti yang sudah disinggung di postingan awal blog ini.

1. Characters On Twitter Is Very Limited


Di Twitter, kita gak bisa cerita panjang-panjang. Karena hanya tersedia 140 karakter dalam setiap postingannya, jadi ini adalah alasan utama kenapa gue memutuskan untuk (setidaknya, awalnya) mencari tahu apa itu blog sebenarnya. Seandainya saja Twitter punya karakter yang tak terhingga, kira-kira bisa dibayangin gak kaya apa ramenya timeline? *mendadak ngebayangin* Mungkin orang udah keburu tidur duluan baca satu postingan sebelum baca postingan-postingan yang lain.

2.  Blog Is A Must For A Writer

Meski tidak tertulis di dalam kitab perjurnalisan (sumpah gak ada kitab ini, gue ngarang) di Indonesia dan dunia atau di planet manapun, tapi sejauh yang gue tahu, setiap jurnalis biasanya punya blog. Seorang jurnalis yang tak mempunyai sebuah blog itu layaknya seorang prajurit tanpa senjata (perumpamaan yang aneh ya? Bodo!). Cerita sedikit, sebenarnya gue adalah lulusan sarjana seni, namun nasib membawa gue menjadi seorang jurnalis. Biasanya sesama rekan penulis yang gue kenal, pasti punya blog. Dan mungkin gue adalah satu-satunya penulis yang tidak punya blog, oleh karena itu gue memutuskan untuk punya blog, hanya agar bisa diakui sebagai salah satu dari mereka.

3. For A Counter

Berawal dari link yang pernah gue baca di Twitter, yang menghubungkan pada sebuah blog milik fans klub rival klub sepak bola kesayangan gue. Sebut saja dengan inisial klub rival tersebut adalah MU (lah, ketauan yah? Bodo!), dimana di blog tersebut berisi cacian dan makian yang ditulis oleh sang penulis dengan kata-lata kotor dan lucu (sumpah, lucu banget tulisannya) yang dialamatkan pada semua klub rival tim kesayangannya. Dimana lucunya? Yang paling lucu adalah, tulisannya menegaskan seperti layaknya ia lahir dan dibesarkan di kota asal klub kesayangannya tersebut. Padahal gue yakin, ketemu sama salah satu pemainnya secara langsung aja belom pernah (bukan mau sombong, gue udah ketemu seluruh pemain Chelsea, dua kali). Jadi blog gue akan menjadi counter buat siapapun nanti yang mencoba untuk menghina apapun yang gue sukai. Baik tim kesayangan, hobi, dan lain-lain (termasuk pacar kesayangan). *lah?*

4. For Sharing Minds

Blog kan ditulis untuk dibaca yah? Nah, gue nulis beginian itu untuk berbagi sama yang baca. Apapun yang menarik akan gue coba share di-blog, tentunya kalo gue punya waktu untuk nulis yah (secara jadwal gue padat, jadwal ngojek). Gue akan coba bagi apapun yang gue tahu, dari yang beneran gue tahu sampai yang sok tahu. Dan jika ada perbincangan atau bantahan mengenai apapun yang gue tulis di blog gue, dengan senang hati gue menerima kritik dan saran atau juga pembenaran jika memang gue salah.


Sekian dan terima kasih, sampai bertemu di postingan-postingan selanjutnya. Merdeka!

London Or Manchester?


Selama beberapa musim terakhir, banyak orang yang membicarakan tentang dimana sepak bola Inggris berkiblat. Di kota London atau Manchester?

Secara bergantian selama tujuh musim terakhir, Chelsea dan Manchester United bergantian memenangkan Premier League. Persaingan dua tim ini memang tak bisa dibendung, dalam kurun waktu tersebut Chelsea sempat memenangkan tiga gelar (2005, 2006, dan 2010), sedangkan United memenangkan sisanya (2007, 2008, 2009, dan 2011).

Tentu saja yang menjadi sorotan bukanlah kedua tim semata, tapi lebih ke kota dimana mereka bermukim. Musim ini tampaknya kota Manchester lebih mendominasi, dimana duo tim asal kota tersebut memimpin di puncak klasemen sementara saat  ini. Sementara tim-tim andalan kota London seperti Chelsea dan Arsenal harus terseok-seok di awal musim, dan keduanya tampak terlalu mudah untuk ditaklukkan oleh dua tim asal Manchester itu.

Namun layaknya roda yang terus berputar, perjalanan kota Manchester pun mulai terlihat semakin berat. Dimana laju Manchester United sempat tertahan di Premier League, tersingkir di babak perempat final Piala Carling oleh tim sekelas Crystal Palace, dan yang teranyar, gagal lolos ke babak 16 besar Liga Champion setelah kalah dari Basel.

Manchester City masih kokoh di puncak klasemen saat ini, berjarak lima angka di atas United. Meski berhasil mengalahkan rivalnya itu di liga dengan skor 6-1 di Old Trafford, namun mereka tak mampu berbuat banyak di Liga Champion. Ya, senasib dengan United, mereka harus terdepak ke babak 32 besar Europa League.

Dan yang lebih buruk lagi, City dan United harus bertemu di babak ketiga Piala FA, ini berarti hanya satu klub yang akan melaju ke babak selanjutnya. Kekalahan pada kompetisi ini tentunya tak bisa ditolerir lagi bagi keduanya.

Sementara Chelsea dan Arsenal yang sempat mengalami krisis perlahan tapi pasti mulai bangkit, mereka mencoba untuk kembali merangkak ke puncak klasemen, meski Tottenham lah yang masih menjadi klub London yang ada di posisi terbaik saat ini.

Tottenham tampaknya harus terdepak di Europa League, dimana duo Manchester baru saja bergabung di sana. Dan meski tiga klub asal London ini terdepak dari Piala Carling, mereka tampaknya akan melaju dengan mudah di Piala FA karena mendapatkan undian yang relatif mudah.

Siapa yang akan menjadi tim terbaik di Inggris – dan mungkin juga Eropa – musim ini? Menurut kalian, dimanakah kiblat sepak bola Inggris yang sebenarnya? Apakah di London atau Manchester?

Maaf, kami tidak menyebutkan Merseyside dalam artikel ini, karena tampaknya kejayaan sepak bola di sana sudah lama mati.

 *Artikel ini adalah milik pribadi yang dibuat untuk Super Soccer dengan judul asli: Dimana Kiblat Sepak Bola Inggris? London Atau Manchester?*


Source: www.supersoccer.co.id

Jumat, 02 Desember 2011

Salam Perkenalan: Akhirnya 'Kecemplung' Juga

Akhirnya 'kecemplung' juga, adalah judul yang tepat yang bisa mewakili perasaan gue saat ini. Dimana gue akhirnya memutuskan untuk mempunyai sebuah blog. Jujur aja, gue gak pernah tertarik sama sekali untuk terjun ke dunia per-blog-an. Karena menurut gue, akun Twitter dengan username @vinosakti yang gue miliki, sudah menjadi mini blog pribadi gue, dimana gue bisa menumpahkan apapun yang gue lihat, dengar, dan rasakan.

Namun tampaknya, dengan terbatasnya karakter yang ada di Twitter - yaitu hanya 140 karakter - gue memutuskan untuk mencoba mencari tempat dimana gue bisa menuliskan apa yang gue rasakan ke dalam suatu wadah yang bisa menampung tulisan gue lebih banyak.

Dan akhirnya, gue memutuskan untuk 'sekedar punya' 'buku tulis elektronik' yang biasanya wajib dimiliki oleh seorang penulis ini. Jadi anggap aja posting-an pertama ini adalah salam perkenalan gue, seperti layaknya sebuah buku yang biasanya punya salam perkenalan sebelum mengawali isi dari buku tersebut.

Mudah-mudahan blog yang gue miliki ini bisa menjadi wadah yang tepat, dimana gue bisa menyalurkan semua uneg-uneg yang gue alami untuk dibagikan kepada semua yang bisa membaca dan mengakses blog sederhana ini.

Selamat menikmati, dan (mungkin) mencaci maki. Sekian.