Kamis, 25 April 2013

Manchester United Yang Tidak Pernah Menjadi Biasa




Jika ada yang menganggap Manchester United tampil biasa-biasa saja musim ini, well mungkin anda hidup di planet Mars.



Ketika kebanyakan orang memandang mereka sebelah mata karena kalah oleh Everton di pertandingan perdana musim ini, hal itu tidak berlaku dengan saya. Mengapa? They are Man United. They do what they want. Literally.

Masih ingatkah anda ketika United harus mengakhiri musim 2011-2012 dengan sangat menyakitkan karena hanya kalah selisih gol dengan jumlah poin yang sama dari tim tetangga yang berisik? Yang lebih menyakitkan lagi, pesta perayaan United dicuri di menit-menit akhir, ketika Edin Dzeko dan Sergio Aguero mencetak gol di pertandingan sebelah untuk memastikan kemenangan Manchester City. Saat itu, semua fans United yang menyaksikan dua gol tersebut bersarang di gawang QPR – yang hanya dalam hitungan menit – tentu seperti ditampar oleh Mike Tyson. Pastinya sangat menyakitkan. And because of that goals, they were Manchester Untitled, not United that season.

Belajar dari pengalaman pahit musim lalu, United bangkit musim ini. Entah apa yang terjadi di ruang ganti United musim ini. Apakah Sir Alex Ferguson mengancam akan melempar sepatu pada siapapun yang dianggap bermain jelek di setiap pertandingan? We don’t know. But they did a very great job this season. Meskipun tampil tidak terlalu fantastis, United adalah tim yang paling konsisten di Premier League. Mereka tak harus bermain spektakuler untuk bisa mencuri tiga angka di setiap pertandingannya. Saya ulangi lagi, konsisten.

 


Banyak orang menyematkan United sebagai Van Persie FC ketika mantan pemain kesayangan dan mantan kapten Arsenal (yang ini harus ditulis, penting!) tersebut berkali-kali menjadi penyelamat timnya. Dan apakah saya setuju dengan pernyataan tersebut? Tidak. Van Persie TIDAK mencetak gol selama 10 pertandingan Premier League dan apa yang terjadi pada United? Nothing. United tetap mampu meraih kemenangan demi kemenangan without The Dutchman goals. Hal ini memastikan bahwa mereka bukanlah one man show team. Seperti halnya judul lagu lawas ‘Save The Best For Last’, RVP mengukuhkan diri menjadi pencetak gol terbanyak sementara ketika mencetak hat-trick ke gawang Aston Villa, sekaligus memastikan gelar ke-20 United musim ini.

Lalu tim mana yang sebenarnya menjadi one man show team musim ini? Mari kita berandai-andai. Apa jadinya Chelsea tanpa Juan Mata? Tottenham Hotspur tanpa Gareth Bale? Dan Liverpool tanpa Luis Suarez? Tidak perlu penjelasan lebih, semua pasti tahu alasannya. Ya, mereka memegang peranan penting untuk timnya masing-masing. Tanpa tiga pemain tersebut, tim mereka dipastikan hanya akan bertengger di papan tengah. Maaf, koreksi, kecuali Liverpool. Ya karena mereka memang sudah berada di sana.
Memenangi Liga Inggris sebanyak 20 kali, yang 13 diantaranya dimenangi di era Premier League, tentu bukanlah hal biasa.

 


Dan apabila ada yang menyanyakan siapa tim terbaik di Inggris dalam dua dekade terakhir? Jawabannya hanya satu: United. Jika ada yang menjawab Chelsea, Arsenal, atau bahkan Liverpool, mungkin ia tertidur selama dua dekade belakangan. Akumulasi dari faktor pelatih jenius, pemain setia, dan fans fanatik, menjadikan tim ini berbeda dari yang lainnya. Oleh karena itu, United mampu membangun sejarah dan tradisi yang kuat di dunia sepak bola negeri Ratu Elizabeth ini.

Menyisakan empat pertandingan liga dengan jumlah 84 poin dengan telah memastikan gelar tentunya tak akan membuat mereka puas dan berhenti mengukir catatan sejarah. Semua orang tahu bahwa gelar ini akan lebih manis jika mereka mampu melampaui jumlah poin yang pernah ditorehkan Chelsea – yang saat itu diarsiteki oleh Jose Mourinho – delapan tahun silam. Chelsea berhasil mengoleksi 95 poin kala itu, dan saat ini masih menjadi jumlah poin tertinggi di era Premier League. Jika Ryan Giggs cs bisa menyapu bersih empat pertandingan sisa, jumlah poin mereka akan menjadi 96 poin. Tentu saja hal ini menjadikan United sebagai tim yang mampu mencetak sejarah baru di Inggris.

Pertanyaannya: Apakah mungkin bagi tim yang dianggap tampil biasa-biasa saja musim ini, punya kesempatan untuk mencetak sejarah langka seperti ini? Tentu saja tidak.
Ada hal yang menarik di sini. Untuk mematahkan rekor Chelsea tersebut, United harus menundukkan sang empunya rekor di Old Trafford pada akhir pekan depan. Dan apakah mereka mampu meraih total 96 poin pada 19 Mei nanti di pertandingan penutupan?

 


Time will answer. But one thing that you have to remember for the entire of your life: They are Man United. They do what they want.

Setelah membaca artikel ini, kira-kira masih ada yang menganggap United adalah tim yang tampil biasa-biasa saja musim ini? I don’t think so.

*Artikel ini adalah milik pribadi yang dibuat untuk Super Soccer dengan judul asli: Manchester United Yang Tidak Pernah Menjadi Biasa*

Source: www.supersoccer.co.id