Rabu, 03 Juli 2013

Mencari Sosok Ideal Pengganti Drogba


Kembalinya Jose Mourinho ke Stamford Bridge akan menjadi faktor penting bagi Chelsea untuk mencari sosok ideal pengganti Didier Drogba.

Drogba adalah salah satu striker tersukses yang pernah dimiliki The Blues. Ia selalu menjadi momok menakutkan bagi barisan pertahanan lawannya. Mempunyai postur badan ideal dan tenaga yang sangat kuat, ia mampu memperkosa bek-bek terbaik kelas dunia sekalipun.

Setelah hampir satu dekade bergantung pada servisnya , tepatnya pada musim panas 2012, Chelsea pun melepas striker Pantai Gading tersebut ke Shanghai Shenhua untuk bergabung dengan sahabatnya Nicolas Anelka yang sudah lebih dulu merapat ke negeri Cina.

Seiring dengan hengkangnya Drogbazooka, tombak serangan Chelsea pun menumpul. Fernando Torres yang dulu pernah jaya ketika masih berbaju merah Liverpool pun tak bisa diandalkan secara maksimal. Entah kenapa, top skorer langganan timnas Spanyol di beberapa kompetisi ini memang kurang garang jika menggunakan baju berwarna biru.

Bahkan demi menanggulangi kemandulan Torres, Roman Abramovich mempertemukan kembali striker pirang itu untuk berobat pada mantan pelatihnya, Rafa Benitez (yang merupakan musuh fans Chelsea) untuk mengembalikan kejantanannya dalam hal mencetak gol. Kedatangan Benitez di Fulham Road rupanya membuat kepercayaan diri pemain asli binaan Atletico Madrid itu bertambah, ia mulai subur meski tak sesubur ketika ia tinggal di Merseyside.

Sebenarnya Torres bukanlah sosok yang ideal untuk menggantikan peran Drogba. Selain berbeda postur, tenaga, dan pastinya warna kulit, cara main mereka berdua pun bagaikan api dan sekam. Berbeda dengan Drogba yang menggunakan body balance dan finishing yang powerful, Torres lebih sering melebar dan taktis dalam hal mencetak gol. Untuk formasi adaptasi yang ditinggalkan Mouriho dengan 4-3-3, Chelsea membutuhkan sosok sentral kokoh sendirian di depan dengan didukung dua orang pemain sayap gesit dan seksi. Dan sosok sentral kokoh itu tidak ada pada diri Fernando Torres.

Untuk mengobati kerinduan pada sosok Drogba, Januari 2013 Chelsea mendatangkan bomber Senegal dari Newcastle United, Demba Ba. Postur, tenaga, warna kulit, dan cara bermain Ba memang sedikit-banyak mirip dengan suksesornya itu. Abramovich berharap fans Chelsea bisa menemukan sosok Drogba pada diri Ba.

Ba memang baru bermain setengah musim menggunakan seragam kebesaran Chelsea, terlalu dini memang jika langsung membebankan peran Drogba padanya. Satu-satunya pemain Chelsea yang beragama muslim itu terlihat masih beradaptasi dengan cara bermain Chelsea yang tentu berbeda dengan The Magpies. Yang pasti, seperti halnya Torres, Ba tidak tampil garang seperti yang pernah ia tunjukkan di klub sebelumnya. Hal ini membuat fans Chelsea kembali merindukan sosok Drogba.

Ini membuat Chelsea kembali dikait-kaitkan dengan beberapa nama penyerang baru. Sebut saja Wayne Rooney, Robert Lewandowski, dan juga Edinson Cavani. Nama terakhir memang yang diisukan paling hebat akan segera merapat ke West London, namun harga pembatalan klausul kontraknya yang selangit tampaknya tak membuat Abramovich tertarik. Apalagi kabarnya Paris Saint-Germain siap menantang tukang minyak Rusia itu dalam bidding war, jawara Liga Perancis itu menyanggupi permintaan Napoli yang kabarnya mencapai 43 juta Pounds. Sang pemilik Chelsea itu rupanya belajar dari kesalahannya dahulu, ia pernah merogoh koceknya pada Januari 2011 sampai 50 juta Pounds ‘hanya’ untuk mendatangkan Torres yang tadi kita sudah bicarakan.

Harga beli Rooney dan Lewandowski tentu di bawah harga beli Cavani, lebih masuk akal bagi Abramovich untuk membeli salah satu dari mereka dibanding harus membobol brankas untuk membeli seorang Cavani. Of course there’s always plan B. Or plan C, memanggil pulang dan memaksimalkan Romelu Lukaku, misalnya. Pemain muda asal Belgia ini tampil garang selama ia dipinjamkan ke West Brom Albion.

Tak hanya itu, Lukaku juga merupakan sosok yang paling dekat dengan sosok Drogba. Postur, tenaga, warna kulit (yang ini sebenarnya tidak terlalu penting, entah mengapa saya ulang-ulang dari tadi), dan cara bermain Lukaku mirip dengan Drogba so far. Kebetulan juga, Drogba adalah pemain idola Lukaku. Ia pernah terlihat berfoto di Stamford Bridge, lengkap dengan menggunakan seragam Chelsea dengan nama dan nomor punggung idolanya itu sewaktu masih membela Anderlecht. Tentu hal ini menjadi alasan mengapa Lukaku lebih memilih Chelsea, adalah mimpi yang menjadi kenyataan untuknya bisa berbagi ruang ganti dengan sang idola.

Chelsea memang membutuhkan seorang striker baru yang bisa menjadi pendulang gol dari barisan paling depan. Kita semua tahu bahwa ketajaman Chelsea itu ada pada lini tengahnya, gelandang-gelandang hebat seperti Frank Lampard, Juan Mata, ditambah Eden Hazard dan juga Oscar, sering menjadi penentu kemenangan tim. Mencetak banyak gol adalah tugas seorang striker. Dan sejak kepergian Drogba, Chelsea seperti kesulitan untuk menemukan penggantinya.

Mourinho sebagai orang yang pernah menemukan Drogba ketika ia pertama kali menukangi Chelsea 2004 silam, diharapkan bisa mengulang hal ini dengan menemukan kembali sosok Drogba pada diri orang lain. Entah sosok itu ada pada Rooney, Lewy, Cavani, atau pada Lukaku. Atau mungkin The Special One punya target baru yang tak pernah kita bayangkan seperti halnya kita tak pernah membayangkan Drogba saat merapat dari Olympique de Marseille. Kalo kata anak Eat Bulaga sih: Bisa jadi.. Bisa jadi..

Source: www.bolatotal.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar