Selasa, 25 Juni 2013

Thibaut Courtois, Si Hebat Yang Tak Diinginkan


Muda, ber-skill tinggi, dan terkenal. Thibaut Courtois punya semua yang diimpikan oleh semua pemain sepakbola di planet ini. Dengan segala kehebatannya saat ini, terlalu miris jika kenyataannya ia tak diinginkan oleh sebuah klub sepakbola.

Tolong beri tanda petik dan garis bawah di kalimat terakhir. Yang saya maksud di sini bukanlah ia benar-benar tak diinginkan, melainkan ia tak diprediksi akan sehebat saat ini oleh klub yang meminjamkannya ke Atletico Madrid.

Adalah Chelsea yang beruntung bisa mendapatkan kiper bertalenta itu dari Racing Genk, sebuah klub yang mungkin tidak begitu dikenal asal Belgia. Sejak didatangkan pada Juli 2011, Courtois sama sekali belum pernah merasakan atmosfer Stamford Bridge. Chelsea langsung meminjamkannya ke Atletico Madrid yang kebetulan baru saja ditinggal oleh David De Gea yang hijrah ke Old Trafford.

Alasan Chelsea meminjamkannya ke Atletico tentu cukup sederhana, klub yang dimilikin oleh Roman Abramovich itu ingin Courtois menggali ilmu lebih banyak karena punya garansi jam terbang yang lebih tinggi di Spanyol. Kebetulan mereka sudah mempunyai seorang Petr Cech, jaminan utama yang sudah menjadi kiper nomor satu sejak kedatangannya ke Stamford Bridge pada 2004 silam.

Chelsea juga sudah punya pelapis Cech yang terbilang lumayan di bawah mistar gawang, mereka adalah Ross Turnbull dan juga Henrique Hilario. Menumpuknya posisi kiper membuat Chelsea tak punya pilihan lain selain mengizinkan Atletico meminjam pemain yang mengawali karirnya sebagai bek kiri tersebut.

Mempunyai status sebagai pemain pinjaman, Courtois tak merasa minder dan butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan klub asal ibukota negeri Matador itu. Ia tampil sebanyak 52 kali dan membantu Atletico memenangkan Europa League di musim perdananya. Tak hanya itu, musim 2012/2013 mungkin lebih berkesan lagi. Ia mengejutkan klub yang ‘tak menginginkannya’ dengan memenangkan UEFA Super Cup. Chelsea yang berstatus jawara Liga Champion malah harus bertekuk lutut 4-1 dari Atletico yang hanya mampu juara di kasta kedua di Monaco.

Tak hanya itu, di derby Madrid pada partai pamungkas Copa Del Rey akhir musim kemarin, ia menjadi faktor penting mengapa Cristiano Ronaldo cs. kesulitan membobol gawang sang rival. Atletico mengukuhkan diri menjadi juara sekaligus ‘memaksa’ Jose Mourinho yang saat pertandingan itu diusir oleh wasit angkat kaki dari Santiago Bernabeu karena tak mampu mempersembahkan satu trofi pun musim lalu. Ironisnya Mourinho kembali ke Chelsea, klub yang memiliki Courtois.

Di akhir musim, setelah mendengar bahwa Chelsea melepas Hilario yang gantung sepatu, timbul pertanyaan besar di benak saya. Apakah ini berarti Chelsea akan memanggil pulang Courtois? Dengan skill yang dimilikinya saat ini, tentu ia terlalu hebat untuk sekedar menjadi pelapis Cech. Jujur saja, The Blues memang butuh pelapis yang bagus untuk posisi kiper. Dan meminjam istilah dari teman saya seorang jurnalis yang merupakan seorang fans Chelsea, Courtois is not just good, he’s one of the best in the world right now. Membiarkan ia berada di bangku cadangan dan menyia-nyiakan bakat besarnya rasanya merupakan sebuah kejahatan di dunia sepakbola.

Sayangnya sebuah tim sepakbola hanya membutuhkan seorang kiper di setiap pertandingan, ini berarti posisi ini mutlak hanya bisa diisi oleh satu orang. Cech dan Courtois mungkin hampir sama bagusnya, tapi mereka tidak bisa dimainkan bersama layaknya posisi lain dalam sebuah tim sepakbola. Sampai jaman kuda makan nasi pun sepertinya tidak akan pernah mungkin.

Pertanyaan saya pun akhirnya terjawab ketika tadi subuh Chelsea mengumumkan bahwa mereka memperpanjang masa peminjaman Courtois di Atletico satu musim lagi. Ini berarti tak perlu ada pemandangan wajah tampan Courtois di bangku cadangan Chelsea selama satu musim ke depan. Setidaknya hal ini membuat Courtois bisa bernafas lega dan bisa bermain lebih banyak lagi di Atletico.

Namun hal ini hanya bersifat sementara, pertanyaan yang sama akan mencuat di benak saya atau fans Chelsea di belahan dunia manapun musim depan. Apakah Chelsea akan memanggilnya pulang di akhir musim?

Just FYI, saat ini Cech baru berusia 31 tahun. Dan umur bukanlah menjadi kendala serius bagi seorang pemain sepakbola, berkaca pada Edwin van der Sar yang baru pensiun di atas 40 tahun, atau Gianluigi Buffon yang saat ini masih cukup bagus di Juventus dan juga timnas Italia di usianya yang sudah menginjak 35 tahun. Ini berarti jalan Cech di Chelsea masih cukup panjang, setidaknya ia masih punya empat tahun lagi untuk tetap bersinar dan menjadi andalan di Chelsea. Apakah Courtois mau menunggu selama itu untuk bisa menempati posisi kiper utama di skuat Chelsea?

Zamora trophy yang dimenangkannya karena menjadikan Atletico sebagai tim yang kebobolan paling sedikit (27 gol) di La Liga musim lalu adalah salah satu bukti kehebatannya. Ia juga mencatatkan sejarah sebagai kiper termuda yang pernah menembus timnas Belgia. Dengan segala pembuktiannya saat ini, tentu menyedihkan untuknya jika kenyataannya ia tak benar-benar diinginkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar