Selasa, 22 Mei 2012

John Terry, Sosok Yang Semakin Dibenci Namun Semakin Sukses



John Terry menjadi bulan-bulanan di Twitter karena mengangkat trofi Liga Champion dengan menggunakan seragam lengkap.

Banyak yang menjadikan Terry sebagai bahan ejekan ketika kapten Chelsea itu berganti baju sesaat setelah timnya berhasil memenangkan The Big Ears, Sabtu malam waktu Munich kemarin. Ya, di Twitter ia mendapatkan kecaman bahkan ejekan dari orang-orang yang menganggap hal tersebut sebagai hal yang aneh.

Pasalnya Terry menggunakan seragam lengkap, plus dengan pelindung kaki pula. Lucu memang, mengingat dirinya tak akan mendapatkan tekel keras di kaki saat melakukan perayaan di lapangan bukan? Mereka yang menjadi saksi saat Michel Platini memberikan trofi pasti kaget bukan kepalang melihat Terry tiba-tiba masuk ke tengah kerumunan pemain di podium dan berusaha mengangkat trofi tersebut, padahal sebelumnya ia duduk manis berdampingan dengan Henrique Hilario di tribun penonton dengan menggunakan kemeja lengkap dengan dasi.

Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa semua mata hanya menuju pada sosok Terry, mengingat empat nama lain yang tak bermain di pertandingan tersebut juga melakukan hal serupa? Branislav Ivanovic, Raul Meireles, Ramires, dan Hilario ikut berganti baju untuk ’menyeragamkan’ diri saat menerima trofi, dan sampai saat ini bahkan sepertinya hampir tak ada yang mempermasalahkan mereka.


Lalu mengapa hanya Terry? Seperti yang diketahui sebelumnya, Terry adalah sosok yang kontroversial dan merupakan public enemy. Masih ingat pada kartu merah yang diterimanya di leg kedua saat menghadapi Barcelona karena sengaja menendang Alexis Sanchez? Ya, itu adalah hal terkonyol yang pernah dilakukan oleh seorang kapten klub sebesar Chelsea. Tindakan bodohnya itu pasti membuatnya menyesal seumur hidup karena tak bisa berlaga di partai final saat timnya meraih gelar juara.


Ia memang belum dinyatakan bersalah oleh pengadilan atas dugaan komentar rasial yang dialamatkan padanya, tapi publik sudah terlanjur menilai Terry benar-benar melakukan hal itu pada Anton Ferdinand saat timnya takluk 1-0 dari QPR Oktober silam. Baik, mari kita coba mundur lagi jauh ke belakang. Terry sempat menjadi sorotan media saat ia berselingkuh dengan mantan pacar Wayne Bridge yang bernama Vanessa Perroncel. Akibat kejadian itu, Bridge sempat marah padanya. Ia bahkan tak mau menyalami mantan sahabatnya itu saat keduanya bertemu untuk pertama kali di sebuah pertandingan antara Manchester City kontra Chelsea.

Semua cap buruk yang disematkan pada ayah kembar Georgie dan Summer Rose ini membuat apapun yang dilakukan Terry menjadi sorotan. Tak heran jika banyak yang mempermasalahkan jika Terry mencoba untuk mengangkat trofi Liga Champion dengan seragam lengkap. Mereka sekan lupa bahwa Terry merupakan bagian dari perjalanan Chelsea meraih partai final itu. Sosok vitalnya di jantung pertahanan Chelsea saat menjalani taktik parkir bus di dua pertandingan semi final menghadapi Barcelona buktinya sukses membuat pemain setengah dewa sekelas Lionel Messi sempat dibuat frustasi karenanya.

Siapa yang seharusnya disalahkan? UEFA adalah sosok yang paling bertanggung jawab atas hal ini. Ya, jika saja mereka tak menganulir keputusan mereka dengan mengizinkan Terry mengangkat trofi di podium, Terry dipastikan tak akan menggunakan seragam lengkap. Hal ini bisa menimbulkan kecemburuan pada fans Manchester United, mengingat mantan kapten mereka Roy Keane tak bisa mengangkat trofi di podium karena juga menerima hukuman saat timnya memenangkan Liga Champion pada 1999 silam. Saat itu Keano dan Paul Scholes – yang juga tak bisa dimainkan pada pertandingan itu – menggunakan menggunakan setelan abu-abu saat ikut merayakan timnya memastikan Treble Winner di musim tersebut.


Lucunya, Keane sempat mengatakan bahwa Terry layak jika diberikan kesempatan untuk mengangkat trofi apabila timnya menjadi juara di Allianz Arena. Menurutnya, Terry layak diberikan penghargaan tersebut karena ia memang seorang kapten klub. Ia bahkan tak merasa iri dan mempermasalahkan kebijakan UEFA itu, meski 13 tahun silam dirinya baru bisa turun ke lapangan 30 menit setelah penyerahan piala. Sebuah tindakan sportifitas yang luar biasa.

Terlepas dari semua kelebihan dan kekurangannya, Terry akan selalu menjadi sosok yang kontroversial. Cibiran dan ejekan orang yang mengarah pada dirinya malah menjadi doa untuknya agar bisa meraih kesuksesan. Suka atau tidak, saat ini ia tercatat sebagai kapten tersukses dari semua kapten yang ada di klub Inggris saat ini karena torehan gelar yang sudah ia menangkan, termasuk empat Piala FA di Wembley.

Haters gonna hate, but John Terry has won the double (again) this year!


*Artikel ini adalah milik pribadi yang dibuat untuk Super Soccer dengan judul asli: John Terry, Sosok Yang Semakin Dibenci Namun Semakin Sukses*

Source: www.supersoccer.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar