Selasa, 15 Mei 2012

King Of Wembley


Tak ada yang lebih hebat dari seorang Didier Drogba di New Wembley.

Striker Chelsea itu baru saja membawa timnya memastikan gelar juara Piala FA pada Sabtu lalu setelah berhasil mencetak gol kedua Chelsea dan membawa timnya menang 2-1 atas Liverpool. Sebanyak 89.102 pasang mata menjadi saksi ketika Drogba berhasil mencatatkan namanya (lagi) di papan skor, seperti yang biasa ia lakukan di tiga final sebelumnya sejak bergabung dengan Chelsea.



Sang pahlawan Wembley itu sekali lagi menunjukkan keperkasaannya dan memastikan diri sebagai pemain yang paling menentukan di partai final Piala FA yang dijalani Chelsea. Dalam delapan penampilannya di Wembley, Drogba mencetak delapan gol, termasuk empat golnya di empat final Piala FA yang berbeda. Sebuah rekor yang kemungkinan sulit diciptakan oleh siapapun.

Ia mungkin tak tampil sebaik dirinya beberapa tahun lalu, namun penunjukkan dirinya sebagai starter daripada Fernando Torres pun menjawab semua pertanyaan. Drogba masih memiliki kekuatan dan mental yang diperlukan timnya, dan yang terpenting adalah ia mampu mencetak gol di masa-masa penting.



Gol Drogba diciptakan tepat di menit ke-52. Ia memanfaatkan umpan Frank Lampard, dan dirinya membalikkan badan sambil melepas tembakan yang tak mampu dihalau Pepe Reina. Martin Skrtel memang berdiri di dekat sang striker, namun ia tak bisa menghentikan tembakan Drogba yang tak begitu keras itu.

Seperti halnya para pemain senior yang lain seperti John Terry, Ashley Cole dan Lampard, Dogba masih dipercaya oleh Roberto Di Matteo untuk menjadi tulang punggung Chelsea. Ia menunjukkan bahwa dirinya belum habis, bisa dilihat konribusinya dari dua pertandingan menghadapi Barcelona, begitupun di dua pertandingan laga 16 besar saat Chelsea bertemu Napoli, atau semi final Piala FA saat Chelsea menyingkirkan Tottenham.

Masa depannya masih belum jelas, mengingat kontraknya akan habis di Chelsea di musim panas ini. Sampai saat ini pihak klub belum menemukan kesepakatan dengan Drogba, dan masih belum bisa dipastikan apakah ia akan dipertahankan atau pada akhirnya akan dilepas.

Meski demikian, Drogba adalah seorang profesional. Ia tahu bahwa tugasnya belum selesai. Pada 19 Mei mendatang Chelsea akan menjalani salah satu pertandingan terbesar sepanjang sejarah saat mereka berlaga di partai final Liga Champion di Allianz Arena, menghadapi sang empunya stadion, Bayern Munich.


Dan jika ia benar-benar pergi di akhir musim nanti, perpisahan akan semakin manis jika Drogba mampu menyandingkan Piala FA dengan piala yang sangat diidam-idamkan, trofi Liga Champion. Atau mungkin dirinya akan dipertahankan jika mampu mewujudkan hal itu sebagai penghargaan baginya.

Di usia yang sudah mencapai 34 tahun, Drogba sadar bahwa ia sudah ada di penghujung karirnya. Memenangkan Liga Champion adalah kesempatan besar yang tak mungkin ia lewatkan. Oleh karena itu, sang pahlawan Wembley itu akan berusaha semampunya untuk bisa mewujudkan mimpinya tersebut di Jerman nanti.

It’s now or never!

*Artikel ini adalah milik pribadi yang dibuat untuk Super Soccer dengan judul asli: Drogba, Pahlawan Chelsea Di Wembley*

 Source: www.supersoccer.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar