Selasa, 20 Agustus 2013


Pekan perdana Premier League sudah berakhir. Seluruh tim sudah bertanding. Klasemen sementara sudah diumumkan.

Seperti yang sudah diprediksikan sebelumnya, tim-tim unggulan bisa meraih kemenangan. Kecuali Arsenal. Tim asal London Utara yang memiliki stadion yang mewah dan canggih itu.

Meski menang dengan tidak terlalu meyakinkan di kandang sendiri, Brendan Rodgers menunjukkan pada dunia bahwa dirinya tak salah menyingkirkan Pepe Reina dan memberikan kepercayaan pada Simon Mignolet untuk menjadi kiper utama Liverpool.

The Reds juga memperlihatkan bahwa mereka bisa meraih tiga angka dan mampu mencetak gol tanpa kehadiran Luis Suarez di dalam lapangan. Adalah Daniel Sturridge yang menjadi penentu kemenangan timnya di pekan perdana untuk menjadikan Liverpool sebagai kandidat kuat juara Premier League musim ini. Berlebihan? Maaf, saya hanya bercanda kok.

Manchester United menjawab semua prediksi buruk tentang mereka dengan kemenangan fantastis di kandang Swansea. Hasil buruk selama tur pra musim membuat mereka sempat dicoret sebagai kandidat juara musim ini, meski memegang status juara bertahan. Hey fans United, bergembiralah! Lupakan saja Wayne Rooney yang tak melakukan selebrasi bersama rekan-rekannya di lapangan. Siapa yang peduli?

Prediksi buruk yang ditujukan pada United layaknya membangunkan macan yang sedang tidur. Apalah arti dari hasil buruk sepanjang tur pra musim jika mampu tampil konsisten di pertandingan yang sesungguhnya? David Moyes menjawab semua kritikan yang dialamatkan padanya dengan manis. Brace dari Robin van Persie dan Danny Welbeck mampu menyelamatkan muka pelatih baru mereka tersebut. Sekedar mengingatkan, they are Manchester United, they do what they want.

Andre Villas-Boas bisa tersenyum puas saat tim asuhannya memastikan tiga angka di Selhurst Park, kandang Crystal Palace. Tottenham unggul 1-0 berkat pemain debutan mereka Roberto Soldado. Striker Spanyol itu berhasil mengeksekusi bola dari titik putih setelah sebelumnya Dean Moxey melakukan handsball di kotak penalti.

Spurs seharusnya bisa menang dengan skor lebih banyak, selain Soldado yang mencetak gol kemenangan, debutan lainnya, Paulinho, juga tampil cukup bersinar di lini tengah. Seperti halnya Rodgers di Liverpool yang mencoba untuk move on dari Suarez, Villas-Boas rupanya tidak mau bergantung pada satu pemain saja. Pelatih asal Portugal itu ingin membiasakan diri untuk tidak menggunakan Bale, jaga-jaga jika pada akhirnya ia harus ditinggal oleh pemain timnas Wales tersebut.

Bagaimana dengan Chelsea? Tim yang digadang-gadang akan keluar menjadi jawara di akhir musim nanti karena kembalinya Jose Mourinho ini tampil cukup meyakinkan, khususnya di babak pertama. Menjamu Hull City di Stamfor Bridge, John Terry cs. menunjukkan bahwa mereka layak menjadi kandidat kuat juara.

Tampil tanpa Juan Mata sebagai creator serangan, Chelsea tetap tampil explosive. Kevin De Bruyne, Oscar, Eden Hazard, dan Ramires rupanya cukup kompak dipadukan dengan senior mereka di lini tengah, Frank Lampard. Chelsea tetaplah Chelsea, lini tengah mereka selalu menjadi solusi jika striker mereka menemui jalan buntu. Siapa yang peduli punya striker mandul, yang penting punya gelandang yang bisa mencetak gol. Yeah, right.

Dari semua tim unggulan, Manchester City yang bertanding paling akhir. Manuel Pellegrini menjalani debutnya di Premier League dengan cukup meyakinkan. Empat gol tanpa balas ke gawang Newcaste yang bermain dengan 10 pemain sejak babak kedua mengukuhkan posisi mereka di puncak klasemen sementara.

David Silva dan Sergio Aguero membawa City unggul dua gol di babak pertama, pasca turun minum giliran Yaya Toure dan Samir Nasri menambah pundi-pundi gol mereka. Look who’s back, United fans? Meski harus menyesuaikan diri dengan pelatih baru, City punya komposisi pemain yang cukup kuat untuk bisa merebut kembali trofi yang musim lalu dicuri tetangganya.

Setelah membahas tim-tim unggulan, mari kita kembali lagi ke Arsenal. Tim yang pernah menjuarai Premier League dengan tidak terkalahkan selama satu musim pada 2004 silam. Dan untuk pertama kalinya sejak 13 tahun, Arsenal mengalami kekalahan di pertandingan perdana Premier League. Dipecundangi dengan skor 3-1. Menghadapi Aston Villa. Di kandang sendiri pula. Luar biasa.

Arsenal yang tak bisa memenangkan apapun selama 8 tahun terakhir (dan membuat fans Wigan tertawa terbahak-bahak) memang sudah lama terlupakan dari kandidat juara. Meski mereka konsisten tercatat sebagai peserta di Liga Champion (bahkan perayaan kelolosan mereka musim lalu layaknya pemenang Liga Champion), Arsenal sering kehabisan bensin lepas di paruh musim. Gap skill antara pemain inti dan cadangan mereka adalah salah satu faktornya.

Menjadi pelatih terlama di Inggris saat ini rupanya tak membuat Arsene Wenger peka dan bisa membaca bahasa Inggris dengan baik. Poster bertemakan ‘Spend’ ‘dan Buy’ banyak terlihat di Emirates saat pertandingan berlangsung. Melihat keadaan yang terjadi saat ini, sepertinya Wenger harus mengganti filosofi dan cara berpikirnya. Apa susahnya membeli striker yang punya nama besar dengan harga yang agak mahal? Wong duitnya saja ada kok. Heran.

Sekedar mengingatkan, Arsenal berada di posisi 16 klasemen sementara saat ini. Iya, dua tingkat di atas zona degradasi.

Source: www.bolatotal.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar